Hewan ini menghasilkan madu yang relatif lebih asam dibandingkan dengan madu biasa.
Biasanya membuat koloni di bekas-bekas bambu yang tidak terpakai, di batang-batang pohon yang sudah rapuh, serta banyak ditemukan di daerah yang dekat dengan hutan atau kebun-kebun yang luas.
Dia adalah LEBAH TRIGONA, atau dalam bahasa Sunda terkenal dengan nama tewel, dalam bahasa Jawa klanceng atau lanceng. Gala-gala atau galo-galo (bahasa minang).
Selain rasanya yang lebih asam dibandingkan dengan madu dari jenis lebah yang lain (Apis melifera atau A. dorsata), lebah ini mampu menghasilkan bahan PROPOLIS yang banyak apabila dibandingkan dengan ukuran sarang dan madu nya.
Bahan baku untuk Propolis dari lebah ini juga sangat mudah untuk dipanen. Bisa dipanen kapan saja dan dipanen ketika panen madu.
Kandungan propolis di bagian luar sekitar koloni lebah warnanya hitam dan keras, sedangkan bagian bahan propolis pembungkus madu berwarna coklat kehitaman dan lunak.
Ketika Madu akan diproduksi dalam jumlah banyak oleh lebah, maka propolis dari tempat madu yang diproduksi lebih banyak dibandingkan dengan propolis luar, begitu juga sebaliknya.
Kandungan propolis di bagian luar lebih tinggi sekitar 67% dibandingkan kandungan propolis bagian dalam (pembungkus madu)
Selain dapat memproduksi madu dan propolis, Lebah Trigona ini juga menghasilkan bee bread atau disebut juga BEE POLEN, padatan berwarna kuning yang berada disekitar madu, rasa dari pollen sedikit asam, namun tidak seasam madunya.
Selama ini produk ini jarang sekali dimanfaatkan, karena kesulitan untuk memisahkannya dengan lilin.
Peternak dari Kab. Lombok Barat Berusaha membuat jus pollen, menjadi minuman yang sehat dan enak, minuman ini memiliki kandungan gizi yang tinggi dan memiliki khasiat yang baik bagi tubuh manusia. Tapi jangan kebanyakan karena akan menimbulkan efek mules-mules.
Produk lain seperti secretion dan racun, belum menjadi andalan lebah ini.
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan lebah jenis ini, karena mudah untuk diternak, modal usaha yang murah dan banyak sekali produk yang dihasilkannya.
Beberapa daerah saat ini sedang intensif melakukan pengembangkan lebah jenis Trigona ini. Daerah tersebut adalah Lombok Barat, Lombok Timur dan Lombok Utara. Jumlahnya ada sekitar 100 ribu stuf yang tersebar di seluruh pulau Lombok.
Sumber :
Prof. M Sahlan-UI Depok.
Dosen, Peneliti dan Pengabdi masyarakat di Dept. Teknik Kimia Universitas Indonesia.
Peneliti dunia perlebahan, rekayasa protein, genetika, herbal dan hal-hal berhubungan dengan produk alam.